KIMIA
MATERI
TENTANG ANILINA (NH2)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggFhtlmX-k6GGeNaO7Nsw3KHshG92NxQ2KAaGJC_RufGhnK8YA7LlEdnzhGExHDTh7S1phrRNvjo8RPzi8scz10Fb1HK2cnZYK7BTmExUEsp0fp_nEWoG_a-04VPdfMqL3snN4rgiDoCI/s1600/mfcd00007629-medium.png)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUPjUn0qJgnf3NYG94IDS_7z4eDZPJaWzEEm2Ab7CnJYC1GJydXlS-Wct742NY1rRlmY-RILIt6sEbYowzO127nX0VfyiZkuEpRrLh88d5TQ2mOTfVkaJDbs9gd4AYP5XNGZjkmMjzBzE/s200/Aniline-3D-vdW.png)
Kelas
XII IPA 1
Anilina (NH2)
Anilina merupakan
senyawa turunan benzene yang dihasilkan dari reduksi nitrobenzene. Anilin
memiliki rumus molekul C6H5NH2
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQO6PhJXl7NFeQGoXpNA4pc0Qj1bFEfCcJ-YdRVT3RUwdeN3lRHHQtT95GZrKA8NDU__Ddh8RuSylvN25cG-TDziyQR4oA5oCKOw0rJoI9UN1mXVZivGYQz93Ps7rNhbkiU-KL3YmV_8k/s1600/mfcd00007629-medium.png)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPaHu1YgIFZQJyH5-2cnPkxdxjW-Q5_sHo5y4gHpTBCqal1utLz3BdTcM_45z6nXqXdlNHXx8EP26nr33D8wEqDLV4Iyyfgpzgcp536NzH_TtaK7CTZMP1FSZDMCRl-W_7_UIjqs35ab0/s1600/anilin.gif)
Anilin merupakan cairan
minyak tak berwarna yang mudah menjadi coklat karena oksidasi atau terkena
cahaya, bau dan cita rasa khas, basa organik penting karena merupakan dasar
bagi banyak zat warna dan obat toksik bila terkena, terhirup, atau terserap
kulit. Senyawa ini merupakan dasar untuk pembuatan zat warna diazo. Anilin
dapat diubah menjadi garam diazoinum dengan bantuan asam nitrit dan asam
klorida.
1.
Sejarah
Anilin pertama
kali diisolasi dari distilasi destruktif indigo pada tahun 1826 oleh Otto
Unverdorben, yang menamainya kristal. Pada tahun 1834, Friedrich Runge (Pogg.
Ann;., 1834, 31, hal 65 32, hal 331) terisolasi dari tar batubara zat yang
menghasilkan warna biru yang indah pada pengobatan dengan klorida kapur, yang
bernama kyanol atau cyanol Pada tahun 1841, CJ Fritzsche menunjukkan bahwa,
dengan memperlakukan indigo dengan potas api, itu menghasilkan minyak, yang ia
beri nama anilina, dari nama spesifik dari salah satu-menghasilkan tanaman
nila, dari Portugis anil "yang semak indigo" dari bahasa Arab an-
nihil "nila" asimilasi dari al-nihil, dari nila Persia, dari nili
"indigo" dengan Indigofera anil, anil yang berasal dari Sansekerta नीली nila, biru tua, nila,
dan pabrik nila. Tentang waktu yang sama NN Zinin menemukan bahwa, untuk
mengurangi nitrobenzena, dasar terbentuk, yang ia beri nama benzidam. Agustus
Wilhelm von Hofmann menyelidiki zat tersebut-siap dengan berbagai cara, dan
terbukti mereka menjadi identik (1855), dan sejak itu mereka mengambil tempat
mereka sebagai satu tubuh, dengan nama atau Fenilamin anilin.
Nilai
komersial besar anilin adalah karena kesiapan dengan yang menghasilkan,
langsung atau tidak langsung, zat warna. Penemuan ungu muda tahun 1856 oleh William
Henry Perkin adalah
yang pertama dari serangkaian serangkaian luas pengolahan bahan celup, seperti
fuchsine, safranine dan induline. Its industri skala digunakan pertama dalam
pembuatan mauveine, sebuah ungu pewarna ditemukan pada 1856 oleh Hofmann siswa
William Henry Perkin. Pada saat itu penemuan mauveine, anilin merupakan senyawa
laboratorium mahal, tetapi segera disiapkan "oleh ton" menggunakan
proses yang sebelumnya ditemukan oleh Antoine Béchamp. Industri pewarna
sintetis tumbuh pesat sebagai pewarna anilin baru berbasis ditemukan pada tahun
1850-an dan 1860-an.
2.
Proses Pembuatan
Proses pembuatan
anilin dapat dilakukan melalui berbagai macam proses antara lain :
+Aminasi Chlorobenzen
Pada proses aminasi
chlorobenzen menggunakan zat pereaksi amoniak cair, dalam fasa cair dengan
katalis Tembaga Oxide dipanaskan akan menghasilkan 85 - 90 % anilin.
Sedangkan katalis yang aktif untuk reaksi ini adalah Tembaga Khlorid yang
terbentuk dari hasil reaksi samping ammonium khlorid dengan Tembaga Oxide. Mula
- mula amoniak cair dimasukkan ke dalam mixer dan pada saat bersamaan
chlorobenzen dimasukkan pula, tekanan di dalam mixer adalah 200 atm. Dari mixer
campuran chlorobenzen dengan amoniak dilewatkan ke preheater kemudian masuk ke
reaktor dengan suhu reaksi 235 °C dan tekanan 200 atm. Pada reaksi ini
ammonia cair yang digunakan adalah berlebihan. Dengan menggunakan katalis
tertentu, reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
C6H5Cl + 2 NH3 ===>
C6H5NH2+ NH4Cl
Pada proses aminasi
chlorobenzen, hasil yang diperoleh berupa nitro anilin dengan yield yang
dihasilkan adalah 96 % ( Groggins, 1958 ).
+Reduksi Nitrobenzena
a. Reduksi fasa cair
Untuk fasa cair, nitrobenzen direduksi dengan hidrogen dalam suasana asam ( HCl
) serta adanya iron boring, dengan suhu sekitar 135 - 170 °C dan tekanan
antara 50 - 500 atm, dimana asam ini akan mengikat oksigen sehingga akan
terbentuk air, dengan bantuan katalis Fe2O3 reaksinya sebagai berikut :
4 C6H5NO2
+ 11 H2 ===> 4 C6H5NH2 + 8 H2O
( Faith and Keyes, DB, 1957 )
Proses reduksi dalam
fasa cair sudah tidak digunakan lagi karena tekanan yang digunakan tinggi
sehingga kurang effisien dari segi ekonomis dan teknis. Yield yang dihasilkan
adalah 95 %( John Wiley and Sons. Inc, 1957 ).
b. Reduksi fasa gas
Proses pembuatan anilin dari reduksi nitrobenzen dalam fasa gas, sebagai
pereduksi adalah gas hidrogen dan untuk mempercepat reaksi dibantu dengan
katalisator Nikel Oksid, reaksinya sebagai berikut :
C6H5NO2 + 3 H2 ===> C6H5NH2 + 2H2O
Pada proses reduksi
fasa gas dengan suhu di dalam reaktor sekitar 275 - 350 °C dan tekanan 1,4
atm, reaksi yang terjadi adalah reaksi eksotermis karena mengeluarkan panas.
Yield yang dihasilkan pada prosese ini adalah 98 % dan kemurnian dari
hasil ( anilin ) yang tinggi ini ( 99 % ) mengakibatkan anilin dari segi
komersial dapat digunakan (Faith and Keyes, DB, 1957).
3. Penggunaan Anilin
a.
Bahan bakar roket.
b. Pembuatan zat warna diazo.
c. Obat-obatan
d. Bahan peledak.
4. Sifat Fisika Anilin
-Berupa
zat cair seperti minyak
-Sukar
larut dalam air
-Beracun
-Titik
didih 184oC
-Titik
leleh -6oC
-Berat
molekul 93
-Berat
jenis 1.02 gr/ml
-Indeks
bias 1.58
5. Sifat Kimia Anilin
·
Larut pada pelarut organik dengan baik, larut pada air dengan tingkat
kelarutan 3,5 % pada 25 C
·
Anilin adalah basa lemah (Kb = 3,8 x 10^ -10)
·
Halogenasi senyawa anilin dengan brom dalam larutan sangat encer
menghasilkan endapan 2,4,6 tribromanilin; sedangkan halogenasi dengan klorin
menghasilkan trikloroanilin
·
Anilin beraksi dengan gliserol membentuk quinoline dengan adanya
nitrobenzen dan asam sulfat
·
Anilin bereaksi dengan hidrogen peroksida dan arctonitril dalam larutan
metanol membentuk azoxybenzene
·
Hidrogenasi anilin dengan menggunakan brom menghasilkan 2,4,6
tribromoanilin
No comments:
Post a Comment